AGAR ANAK CINTA KITABULLOH
Mengajarkan Al-Qur’an kepada anak
adalah hal yang paling pokok dalam Islam. Dengan hal tersebut, anak akan
senantiasa dalam fitrahnya dan di dalam hatinya bersemayam cahaya-cahaya hikmah
sebelum hawa nafsu dan maksiat mengeruhkan hati dan menyesatkannya dari jalan
yang benar.
Belajar Al-Qur’an tidah hanya
dilakukan pada anak-anak usia sekolah, remaja, dan orang dewasa. Tetapi belajar
Al-Qur’an dan mengajarkan al-qur’an sudah harus dilakukan sejak anak masih
dalam bentuk janin. Kendati pun secara ril, pendidikan anak dilakukan sejak dia
dilahirkan, namumn islam menganjurkan agar orang tua mempersiapkan pendidikan
anaknya jauh dari hari sebelum anaknya lahir, yaitu sejak ia memilih jodoh.
Kendati menurut anjuran islam bahwa
pendidikan al-qur’an dimulai dari anak masih dalam kandungan, tetapi pada
prakteknya kita akan lebih memfokuskan pembahasan kita pada fase masa
kanak-kanak dan akhir masa kanak-kanak (usia 0-12 tahun). Dimana pada fase ini
anak-anak sudah mampu menerima rangsangan pelajaran-pelajaran yang kita
berikan, dan biasanya pada fase ini anak-anak masih sangat mudah untuk di kita
arahkan.
Pada fase awal yaitu pada umur 0-6
tahun anak-anak memiliki kecenderungan untuk bermain dan melakkan berbagai
percobaan terhadap segala sesuatu yang ada disekitarnya. Pada fase ini orang
tua memiliki peranan penting untuk mengarahkannya. Begitu juga pada fase akhir
kanak-kanak (6-12), dalam kondisi normal pikiran anak pada usia ini berkembang
secara berangsur-angsur dan mulai tenang. Al-Abrasyi menambahkan bahwa fase ini
anak memiliki daya ingat yang sangat kuat sehingga dia mampu menghafal beberapa
ayat al-qur’an.
Tinjauan
dari segi Hadist
Salah satu yang wajib diajarkan kepada manusia. Rasulullah
saw. pernah bersabda (yang artinya):
“Didiklah
anak-anakmu dengan tiga perkara: mencintai Nabimu; mencintai ahlul baitnya; dan
membaca Al-Qur’an karena orang-orang yang memelihara Al-Qur’an itu berada
dalam lingkungan singasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan selain
dari pada perlindungan-Nya; mereka beserta para Nabi-Nya dan orang-orang suci”.
(HR. Ath Thabrani).
Cara Menanamkan Anak Cinta Alqur’an
Setiap
orang tua pasti menginginkan buah hatinya menjadi anak yang shalih dan
shalihah. Anka sahalih shalihah merupakan harta yang paling berharga bagi orang
tua. Untuk mendapatkan semua itu, tentu harus ada upaya keras dari orang tua
dalam mendidik anak.
Menanamkan
rasa cinta AlQur’an memang seharusnya berawal dari lingkungan keluarga karena
keluarga adalah sebagai suri tauldan bagi anak dan dalam keluargalah
semua bermula.
Dengan
semakin berkembangnya usia anak, maka pendidikan anak pun akan berkembang,
tidak hanya berasal dari rumah akan tetapi bertambah yakni di sekolah. Dan
disinilah anak akan bertambah segala pengalamannnya baik secara akademik maupun
nonakademik.
Prinsip-prinsip mengajarkan
Al-Qur’an:
• Tidak boleh memaksa anak ( kecuali
dengan alasan, misalkan watak anak ‘pemalas’ )
• Lakukan kegiatan dengan cara menyenangkan
• Lakukan kegiatan dengan cara menyenangkan
•Dimulai dari ayat-ayat yang mudah
difahami
• Keteladanan dan motivasi
Dengan
menjalankan segala prinsip-prinsip yang ada diharapkan anak akan mampu
menerima segala materi yang kita berikan.
Kunci
keberhasilan mengajarkan anak untuk menghafal Al-Qur’an
·
Suasana senang dan membahagiakan
akan membantu anak untuk mengingat hafalannya dalam waktu yang lama, dengan
demikian anak akan berinteraksi dengan Al-Qur’an dengan perasaan cinta dan
keterikatan terhadap Al-Qur’an.
·
Berulang dan kontinyu
·
Apabila anak-anak berada pada
kondisi yang menyenangkan dan bahagia,anak akan terbantu untuk untuk
mengingat hafalannya dalam waktu yang lama.sehingga diharapkan setiap hafalan
yang sudah diajarkan bisa masuk kedalam memori anak hingga dewasa, namun tak
luput dari murojaah dari kedua pihak yakni keluarga dan juga sekolah.
CCara
memelihara dan mengembangkan memori anak:
·
Ajari anak untuk fokus dan perhatian
pada pendidiknya.
·
Faktor makanan adalah penentu untuk
terpelihara kemampuan memori itu bekerja (zat-zat
adiktif yang terdapat dalam makanan, perlahan tapi pasti akan merusak daya
ingat anak-anak).
·
Memberi penjelasan pada anak-anak
atas nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan yang dihafalnya, maka memori akan
bekerja lebih eksis.
·
Menghormati waktu bermain dan waktu
istirahat anak.
·
Jauhkan unsur-unsur yang dapat
mengancam psikologi anak-anak ; celaan dan tekanan.
·
Ciptakan motivasi-motivasi agar anak
cenderung menyukai aktifitas menghafal
Adapun metode-metode yang bisa digunakan anak mencintai Al-Qur’an diantaranya adalah:
1. Bercerita kepada anak dengan
kisah-kisah yang diambil dari Al-Qur’an.
Mempersiapkan
cerita untuk anak yang bisa menjadikannya mencintai Allah Ta’ala dan Al-Qur’an
Al-Karim, akan lebih bagus jika kisah-kisah itu diambil dari Al-Qur’an secara
langsung, seperti kisah tentang tentara gajah yang menghancurkan Ka’bah, kisah
perjalanan nabi Musa dan nabi Khidir, kisah Qarun, kisah nabi Sulaiman bersama
ratu Bilqis dan burung Hud-hud, kisah tentang Ashabul Kahfi, dan lain-lain.
Sebelum
kita mulai bercerita kita katakan pada anak, “Mari Sayangku, bersama-sama kita
dengarkan salah satu kisah Al-Qur’an.”
Sehingga
rasa cinta anak terhadap cerita-cerita itu dengan sendirinya akan terikat
dengan rasa cintanya pada Al-Qur’an. Namun, dalam menyuguhkan cerita pada anak
harus diperhatikan pemilihan waktu yang tepat, pemilihan bahasa yang cocok, dan
kalimat yang terkesan, sehingga ia akan memberi pengaruh yang kuat pada jiwa
dan akal anak.
2. Sabar dalam menghadapi anak.
Misalnya
ketika anak belum bersedia menghafal pada usia ini, maka kita harus
menangguhkannya sampai anak benar-benar siap. Namun kita harus selalu
memperdengarkan bacaan Al-Qur’an kepadanya.
3. Menggunakan metode pemberian
penghargaan untuk memotivasi anak.
Misalnya
jika anak telah menyelesaikan satu surat kita ajak ia untuk
jalan-jalan/rekreasi, atau dengan menggunakan lembaran prestasi/piagam
penghargaan, sehingga anak akan semakin terdorong untuk mengahafal Al-Qur’an.
4. Menggunakan semboyan untuk
mengarahkan anak mencintai Al-Qur’an.
Misalnya:
·
Saya mencintai Al-Qur’an.
·
Al-Qur’an Kalamullah.
·
Allah mencintai anak yang cinta
Al-Qur’an.
·
Saya suka menghafal Al-Qur’an.
Atau
sebelum menyuruh anak memulai menghafal Al-Quran, kita katakan kepada mereka,
“Al-Qur’an adalah kitab Allah yang mulia, orang yang mau menjaganya, maka Allah
akan menjaga orang itu. Orang yang mau berpegang teguh kepadanya, maka akan
mendapat pertolongan dari Allah. Kitab ini akan menjadikan hati seseorang baik
dan berperilaku mulia.”
5. Menggunakan sarana menghafal yang
inovatif.
Hal
ini disesuaikan dengan kepribadian dan kecenderungan si anak (cara belajarnya),
misalnya :
- Bagi
anak yang dapat berkonsentrasi dengan baik melalui pendengarannya, dapat
menggunakan sarana berupa kaset, atau program penghafal Al-Qur’an digital,
agar anak bisa mempergunakannya kapan saja, serta sering memperdengarkan
kepadanya bacaan Al-Qur’an dengan lantunan yang merdu dan indah.
- Bagi
anak yang peka terhadap sentuhan, memberikannya Al-Qur’an yang cantik dan
terlihat indah saat di bawanya, sehingga ia akan suka membacanya, karena
ia ditulis dalam lembaran-lembaran yang indah dan rapi.
- Bagi
anak yang dapat dimasuki melalui celah visual, maka bisa mengajarkannya
melalui video, komputer, layer proyektor, melalui papan tulis, dan
lain-lain yang menarik perhatiannya.
6. Memilih waktu yang tepat untuk
menghafal Al-Qur’an.
Hal
ini sangat penting, karena kita tidak boleh menganggap anak seperti alat yang
dapat dimainkan kapan saja, serta melupakan kebutuhan anak itu sendiri. Karena
ketika kita terlalu memaksa anak dan sering menekannya dapat menimbulkan
kebencian di hati anak, disebabkan dia menanggung kesulitan yang lebih besar.
Oleh karena itu, jika kita ingin menanamkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an di
hati anak, maka kita harus memilih waktu yang tepat untuk menghafal dan berinteraksi
dengan Al-Qur’an.Adapun
waktu yang dimaksud bukan saat seperti di bawah ini:
Setelah
lama begadang, dan baru tidur sebentar,
Setelah
melakukan aktivitas fisik yang cukup berat,
Setelah
makan dan kenyang,
Waktu
yang direncanakan anak untuk bermain,
Ketika
anak dalam kondisi psikologi yang kurang baik,
Ketika
terjadi hubungan tidak harmonis anatara orangtua dan anak, supaya anak tidak
membenci Al-Qur’an disebabkan perselisihan dengan orangtuanya.
Yang perlu diperhatikan tentang
bakat anak dalam menghafal:
1. Kenali bakat anak-anak dan hargai
minat mereka.
Dengan mengenali bakat tersebut maka
kita sebagai guru akan bisa menentukan bagaimana metode yang harus dipakai atau
kombinasi metode yang seperti apa sehingga segala materi yang disampaikan
bisa tercapai.
2. Fahami keterbatasan daya ingat anak
karena tiap anak itu beda kemampuannya.
Setiap anak memang berbeda jadi
tidaksama tingkat daya ingat anak. Daya anak sesuai tingkat usianya.
3. Kenali anak-anak yang memiliki
kesulitan dalam belajar dan berinteraksi
Apabila kita mengetahui kesulitan –
kesulitan anak dalam belajarnya maka kita sebagai guru bisa mencari cara
untuk menyampaikannya sesuai cara belajarnya anak.
TEKNIS PENGAJARAN
Adabeberapa teknis pengajaran dati
segi umur diantaranya:
1. Bayi ( 0-2 tahun )
·
Bacakan Al-Qur’an dari surat
Al-Fatihah
·
Tiap hari 4 kali waktu ( pagi,
siang, sore, malam )
·
Tiap 1 waktu satu surat diulang 3x
·
Setelah hari ke-5 ganti surat An-Nas
dengan metode yang sama
·
Tiap 1 waktu surat yang lain-lain
diulang 1x 2.
2. Di atas 2 tahun
·
Metode sama dengan teknik pengajaran
bayi. Jika kemampuan mengucapkan kurang, maka tambah waktu menghafalnya, misal
dari 5 hari menjadi 7 hari.
·
Sering dengarkan murottal.
3. Di atas 4 tahun
·
Mulai atur konsentrasi dan waktu
untuk menghafal serius
·
Ajari muroja’ah sendiri * Ajari
mengahfal sendiri
·
Selalu dimotivasi supaya semangat
selalu terjaga
·
Waktu menghafal 3-4x per hari
CARA MENJAGA HAFALAN
* Mengulang-ulang secara teratur
* Mendengarkan murottal
* Mentadabburi dan menghayati makna
* Menjauhi maksiat
Dengan
demikian, marilah kita sebagai guru yang mengemban amanah ini untuk terus
berusaha lebih baik supaya anak didik kita mengikuti langkah-langkah kita ,
karena kita sebagai agen dari pembelajaran untuk anak didik kita. Semoga kita
selalu diberikan kemudahan untuk mendidik mereka sesuai ajaran ALLOH DAN
RASULNYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar