Jumat, 31 Oktober 2014

Mukjizat quran fakta tentang sidik jari

Fakta Tentang Sidik Jari Manusia Setiap manusia memiliki ciri sidik jari yang unik dan berbeda antara satu orang dengan lainnya. Keunikan sidik jari baru ditemukan pada abad 19. Sebelum penemuan itu, sidik jari hanya dianggap sebagai lengkungan biasa yang tidak memiliki arti. Alquran surat Al Qiyaamah ayat 3-4 menjelaskan tentang kekuasaan Allah untuk menyatukan kembali tulang belulang orang yang telah meninggal, bahkan Allah juga mampu menyusun kembali ujung-ujung jarinya dengan sempurna. QS Al Qiyamah ayat 3-4: “Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?” “Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.” Penekanan pada sidik jari memiliki makna sangat khusus. Ini dikarenakan sidik jari setiap orang adalah khas bagi dirinya sendiri. Setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini memiliki serangkaian sidik jari yang unik dan berbeda dari orang lain. Itulah mengapa sidik jari dipakai sebagai kartu identitas yang sangat penting bagi pemiliknya dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh penjuru dunia. Akan tetapi, yang penting adalah bahwa keunikan sidik jari ini baru ditemukan di akhir abad ke-19. Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa makna khusus. Namun dalam Al Qur'an, Allah merujuk kepada sidik jari, yang sedikitpun tak menarik perhatian orang waktu itu, dan mengarahkan perhatian kita pada arti penting sidik jari, yang baru mampu dipahami di zaman sekarang.

Mukjizat quran fakta tenrang kadar hujan

Fakta Tentang Kadar Hujan Fakta lain yang diberikan dalam Al Qur’an mengenai hujan adalah bahwa hujan diturunkan ke bumi dalam kadar tertentu. Hal ini disebutkan dalam Surat Az Zukhruf sebagai berikut;“ Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari dalam kubur).” (Al Qur’an, 43:11) Kadar dalam hujan ini pun sekali lagi telah ditemukan melalui penelitian modern. Diperkirakan dalam satu detik, sekitar 16 juta ton air menguap dari bumi. Angka ini menghasilkan 513 trilyun ton air per tahun. Angka ini ternyata sama dengan jumlah hujan yang jatuh ke bumi dalam satu tahun. Hal ini berarti air senantiasa berputar dalam suatu siklus yang seimbang menurut “ukuran atau kadar” tertentu. Kehidupan di bumi bergantung pada siklus air ini. Bahkan sekalipun manusia menggunakan semua teknologi yang ada di dunia ini, mereka tidak akan mampu membuat siklus seperti ini. Bahkan satu penyimpangan kecil saja dari jumlah ini akan segera mengakibatkan ketidakseimbangan ekologi yang mampu mengakhiri kehidupan di bumi. Namun, hal ini tidak pernah terjadi dan hujan senantiasa turun setiap tahun dalam jumlah yang benar-benar sama seperti dinyatakan dalam Al Qur’an.

Rabu, 29 Oktober 2014

Jangan bersikap lemah dan beraedih hati

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):139 - Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

Seorang mu'min adalah paling tinggi derajatnya dihadapan Allah, bukankah seorang mu'min meyakini Allah lah segala galanya,  Allah sang pencipta,  Allah yang berhak disembah Allahlah sang pemilik na dan sifat yang agung,  yg kita diperkenankan berdoa dengannya, 
Bukankah seorang mu'min itu meyakini bahwa Allah itu maha kuasa atas segala sesuatu, Dialah yang maha mendengar, Maha melihat,  Maha penolong,  bukankah Allah lah tempat bergantung atas segala sesuatu,  Allah, Allah,  Allah. Hanya kepadaNyalah semua urusan kita serahkan,  yakinlah Allah tidak akan pernah mengecewakan hambaNya, ok tegar lah jalanani hidup. Kuatkan diri kembangkan potensi jangan lemah dan jangan bersedih hati Allah bersama kita.  Salam Tauhid. (alfaqier Abi faqieh elwastafy)

Selasa, 28 Oktober 2014

CARA NABI MENDIDIK ANA




CARA NABI MENDIDIK ANAK (BAYI HINGGA USIA 10 TAHUN)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah teladan terbaik sepanjang zaman. Beliau bukan hanya mengajarkan bagaimana tata cara beribadah mahdhah, tetapi juga mencontohkan bagaimana mengatur keluarga hingga negara. Termasuk, cara mendidik anak.
Bagaimana cara Nabi mendidik anak? Berikut ini tahapan-tahapannya secara umum, khususnya tahap I (sebelum anak lahir hingga usia 3 tahun) dan tahap II (usia 4 – 10 tahun). Sedangkan tahap III sampai V akan ditulis pada artikel berikutnya. Dan semoga nanti semua tahapan ini bisa dijelaskan satu per satu dalam rubrik parenting (pengasuhan) secara terpisah.
TAHAP I: SEBELUM ANAK LAHIR HINGGA USIA 3 TAHUN
1.    Mendoakan calon bayi
2.    Mendoakan dan memberikan perhatian saat anak dalam kandungan
3.    Mendoakan saat bayi hendak lahir
4.    Menyambut bayi dengan azan
5.    Men-tahniq bayi
6.     Mengajarkan atau memperdengarkan zikir dan doa kepada bayi
7.    Mengeluarkan zakat (fitrah) sejak ia lahir
8.    Menyayanginya
9.    Memberinya nama yang baik pada usia 7 hari
10.   Melaksanakan aqiqah pada usia 7 hari
11.   Mencukur rambutnya dan bersedekah setara dengan berat rambut  pada usia 7 hari
12.   Bercanda dengan bayi
13.   Menyebut anak dalam gelar orang tua
14.   Meng-khitan
15.   Menggendong bayi
16.   Menanamkan tauhid sejak dini
17.   Memperhatikan penampilan dan gaya rambutnya
18.   Mengajarkan cara berpakaian
19.   Selalu menghadirkan wajah ceria kepadanya
20.   Menciumnya dengan penuh kasih sayang
21.   Bercanda dan bermain dengan anak-anak
22.   Memberi hadiah
23.   Mengusap kepalanya sebagai bentuk kasih sayang
24.   Mengajarkan dan meneladankan kejujuran pada anak
TAHAP II: ANAK USIA 4 – 10 TAHUN
ü Membiasakan panggilan kasih sayang dengan nada lembut
ü Menemaninya bermain dan belajar
ü Mengajaknya berjalan sambil belajar
ü Memberikan kesempatan yang cukup untuk bermain
ü Menghargai permainannya
ü  akhlak mulia
ü Mendoakannya
ü Mengajaknya berkomunikasi secara intensif dan minta pendapatnya
ü Mengajarkan amanah dan menjaga rahasia
ü Membiasakan makan bersama
ü Mengajarkan adab makan
ü Mengajarkan persaudaraan dan kerja sama
ü Melerai ketika anak-anak bertengkar
ü Melatih kecerdasannya dengan lomba dan cara lainnya
ü Memberikan hadiah kepada anak yang berhasil melakukan sesuatu atau berprestasi
ü Menjaga anak dengan zikir dan mengajarinya berzikir
ü Mengajarkan azan dan shalat
ü Mengajarkannya berani karena benar
ü Jika anak mampu, boleh ditunjuk sebagai imam

[Diadaptasi Keluargacinta.com dari buku Athfalul Muslimin Kaifa Rabbahum Nabi al Amin karya Jamal Abdurrahman. Buku ini telah diterjemahkan oleh banyak penerbit dalam beberapa versi, antara lain: Parenting Rasulullah, Cara Rasulullah SAW Mendidik Anak, dan Islamic Parenting]

Senin, 27 Oktober 2014

PAWAI MENYAMBUT TAHUN BARU MUHARAM 1436 H/ 25 OKTOBER 2014

Alhamdulillah, kita umat Islam telah memasuki tahun baru Hijriyah 1436, Kita berharap agar tahun ini kita lebih baik dari tahun kemarin.

Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1436 H, TK-TP AlQuran plus Miftahul Jannah Duren Jaya Bekasi Timur, pada hari sabtu tanggal 25 Oktober 2014/ 1 Muharam 1436 H, mengadakan acara pawai keliling yang diikuti lebih dari 200 an santri, pawai keliling ini dipimpin langsung oleh Ustd Abi Faqieh Elwastafy selaku Pengelola dan Pengasuh TK-TP AlQuran Plus Miftahul Jannah.

berikut foto- foto pada acara pawai tersebut





































Alhamdulillah, cukup Meriah dan bagi peserta dengan umbul2 terunik mendapatkan hadiah piala juara 1,2 & 3



Nasehat imam syafii untuk para pencari ilmu

Nasihat Imam Syafi’i untuk Para Pencari Ilmu  Nasihat Senin 3 Muharram 1436 / 27 October 2014 13:30 SAUDARAKU, Imam Syafi’i, ulama besar itu, berpesan: Di antara keutamaan ilmu kepada penuntutnya adalah semua umat manusia dijadikan sebagai pelayannya. Wajib menjaga ilmu laksana orang menjaga harga diri dan kehormatannya. Siapa yang mengemban ilmu kemudian ia titipkan kepada orang yang bukan ahlinya karena kebodohannya maka ia akan mendzoliminya. Wahai saudaraku, ilmu tidak akan diraih kecuali dengan enam syarat dan akan aku ceritakan perinciannya dibawah ini: Cerdik, perhatian tinggi, sungguh-sungguh, bekal, dengan bimbingan guru dan panjangnya masa. Setiap ilmu selain Al-Qur’an melalaikan diri kecuali ilmu hadits dan fikih dalam beragama. Ilmu adalah yang berdasarkan riwayat dan sanad maka selain itu hanya was-was setan. Saudaraku, lebih jauh Imam Syafi’i juga berpesan: Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru. Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya. Barangsiapa belum merasakan pahitnya belajar walau sebentar, Ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya. Dan barangsiapa ketinggalan belajar di masa mudanya, Maka bertakbirlah untuknya empat kali karena kematiannya. Demi Allah hakekat seorang pemuda adalah dengan ilmu dan takwa. Bila keduanya tidak ada maka tidak ada anggapan baginya. Ilmu adalah tanaman kebanggaan maka hendaklah Anda bangga dengannya. Dan berhati-hatilah bila kebanggaan itu terlewatkan darimu. Ketahuilah ilmu tidak akan didapat oleh orang yang pikirannya tercurah pada makanan dan pakaian. Pengagum ilmu akan selalu berusaha baik dalam keadaan telanjang dan berpakaian. Jadikanlah bagi dirimu bagian yang cukup dan tinggalkan nikmatnya tidur Mungkin suatu hari kamu hadir di suatu majelis menjadi tokoh besar di tempat majelsi itu. [Dari kitab Kaifa Turabbi Waladan Shalihan (Terj. Begini Seharusnya Mendidik Anak), Al-Maghrbi bin As-Said Al-Maghribi, Darul Haq/ruangfana] Redaktur: Saad Saefullah Kunjungi situs

Kamis, 23 Oktober 2014

Dekat dengan AlQuran

Dekat dengan Al-Quran Suci Wulandari m dakwatuna.com - “Bacalah Al-Quran, karena sesungguhnya pada hari kiamat ia akan datang memberi syafaat pada pembacanya.” (HR. Muslim) Al-Quran diturunkan oleh Allah sebagai pedoman hidup manusia. Tidak ada keraguan sedikitpun yang di dalamnya terdapat solusi dari setiap permasalahan di dalam hidup ini. Ketika kita mengkaji dan mempelajari Al-Quran lebih dalam, maka bersiaplah untuk takjub. Takjub ketika menemukan sebuah solusi dari permasalahan yang sekian lama berusaha untuk diselesaikan, ternyata telah Allah turunkan kunci penyelesaiannya sejak dahulu, 1400-an tahun yang lalu. Lalu sebagai seorang Muslim yang meyakini kebenaran Al-Quran, bagaimanakah kedekatan kita dengan Kitab tersebut? Sudah sejauh mana kita dekat dengan Kitab pedoman solusi hidup ini? Membaca Al-Quran akan menjadi sebuah nikmat tersendiri serta dapat menjadi pelipur ketika sedang sedih. Sebaliknya, jika hati ini menjadi tidak hidup ketika membaca atau mendengarkan lantunan indah ayat Al-Quran, maka kondisi iman kita patut dipertanyakan. Belum lagi ketika kita jarang “bercengkerama” dengan Al-Quran, dengan berbagai alasan, “Gak sempat… Gak ada waktu”. Lagi-lagi kondisi iman kita patut dipertanyakan. Lalu bagaimana agar diri ini senantiasa selalu dekat dengan Al-Quran? Bagaimana cara agar hati ini semakin mencintai Quran? Pertama, bersama Al-Quran seintensif mungkin. Waktu bersama Al-Quran itu harus “DEFINITIF”. Sama seperti kita menentukan waktu makan dan waktu tidur. Misalkan, menetapkan waktu khusus bersama Al-Quran saat ba’da Maghrib sampai Isya, setelah Shalat Subuh, atau waktu antara Qiyamullail dengan adzan Subuh, sehingga saat-saat “bercengkerama” dengannya akan menjadi lebih intensif. Bukannya membaca Al-Quran hanya “KALAU SEMPAT”. Jika seperti ini prinsip kita, maka bagaimana mau dekat dengan Al-Quran, menyisihkan membacanya minimal 30 menit perhari saja kita tak berkenan? Kedua, sering-sering untuk merenung dan berpikir akan ayat-ayat Al-Quran. Menghayati dan memaknai isi dari ayat-ayat Al-Quran adalah hal yang sangat penting, sebab dengan memahaminya kita akan semakin merasakan keindahan Al-Quran. Bukankah Allah memang menyuruh hamba-Nya berpikir tentang ayat-ayat-Nya. “Afalaa Tatafakkaruun” Ketiga, selalu kembali kepada Al-Quran atas setiap permasalahan yang dihadapi. Hal ini dilakukan agar “koneksi” untuk selalu terhubung dengan Allah tetap terjaga. Satu hal yang harus kita ingat bahwa setan sangat pandai memanfaatkan kondisi manusia saat bersedih untuk membawa manusia ke dalam lembah-lembah keburukan. Nah, seharusnya dengan Al-Quran itulah manusia mencari solusi atas kesedihan yang dirasakannya. Sebab jika bukan mencari solusi di Al-Quran atau dengan membersamai Allah, maka hawa nafsu setanlah yang akan mengambil alih kendali. Dekat dengan Al-Quran akan menciptakan sebuah kebahagiaan yang tak terukur nilainya. Semakin dekat kita dengan Al-Quran, maka hakikatnya semakin dekat pula kita dengan Sang Penciptanya. Oleh karena itu, membiasakan diri untuk bersamanya mulai dari mendengarkan lantunan ayat demi ayat, membacanya dengan penuh penghayatan, hingga mempelajari isi kandungan tiap ayat, akan menjadikan diri ini semakin dengan dengan-Nya. Dan bersiaplah mendapatkan hidup yang lebih membahagiakan dan penuh berkah jika kita senantiasa dekat dengan Al-Quran. Semoga kita termasuk ke dalam golongan hamba-Nya yang mendapat syafaat di hari kiamat karena kedekatan dan kecintaan kita kepada Al-Quran. Aamiin. Tentang Suci Wulandari Suci Wulandari, mahasiswa Teknik Fisika 2013 Universitas Gadjah Mada. Peserta Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis Nurul Fikri (PPSDMS NF) Regional 3 Yogyakarta angkatan 7. [Profil Selengkapnya] Al-Quran Kunjungi situs

Selasa, 21 Oktober 2014

Hikayat uang nyasar dalam sepatu

Hikayat Uang 'Nyasar' di dalam Sepatu Petani 22 jam lalu Petani @flickr Suatu hari, seorang Guru berjalan bersama muridnya pulang dari sekolah. Keduanya melewati jalanan sepi dan perkebunan. Dalam perjalanan itu, mereka melihat sepsang sepatu lama, sepertinya milik seorang petani miskin yang sedang bekerja di kebun pinggir jalan itu. Karena sudah siang, pasti petani itu juga akan beristirahat. Tiba-tiba si Murid terpikir untuk mengerjain si Petani, “Pak, gimana kalau kita sembunyikan sepatu itu di balik pohon? Kemudian kita bersembunyi, pasti seru tuh ketika melihat petani itu bingung.” “Anakku, tidak boleh kita mencari hiburan di atas penderitaan orang lain. Apalagi itu orang miskin dan sedang lelah karena bekerja. Kamu bisa mendapat hiburan lebih besar jika seandainya kamu memasukkan uang ke dalam sepatu petani itu. Kemudian, kita sembunyi di balik pohon untuk melihat bagaimana keterkejutannya melihat ada uang di dalam sepatunya,” Kata sang guru. Si murid tertarik dengan ide sang guru. Akhirnya dia meletakkan uang di dalam sepatu petani itu. Mereka pun bersembunyi di balik pohon seberang jalan. Tak lama kemudian petani itu datang. Wajahnya terlihat sangat lelah. Sepertinya sedang menanggung beban sedunia di atas pundaknya. Bajunya yang compang camping juga turut menambah derita. Tapi, dia masih bisa tersenyum. Dia pun memakai sepatu tuanya itu. Tiba-tiba, ia merasa aneh. Ada sesuatu di ujung sepatunya sebelah dalam. Didorong rasa penasaran, dia membuka sepatu dan mengambil benda itu. Ternyata, uang. Dia mengambil sepatu sebelah lagi. Ternyata di dalamnya juga terdapat uang. Dia melihat ke kiri dan kanan kemudian memperhatikan uang dan sepatunya itu; memastikan kalau dia tidak sedang bermimpi. Dalam pandangannya itu, tak terlihat ada seorang pun. Akhirnya, dia memasukkan uang itu ke dalam sakunya. Lantas, ia menjatuhkan diri seraya berlutut. Sambil meneteskan air mata dia berkata, “Ya Allah, hanya Engkaulah yang Maha Mengetahui. Hanya Engkaulah yang Tahu jika istriku sedang sakit dan anak-anakku sedang kelaparan. Engkaulah tempat kami bersandar dan berharap. Terimakasih ya Allah atas apa yang Engkau berikan…” Dia terus menangis sambil tak henti memuji Allah Swt. Akhirnya dia bangun dan pulang dengan penuh harapan dan syukur. Si murid terdiam membisu. Dia tak kuasa menahan air matanya saat melihat kejadian itu. Gurunya pun berkata, “Bukankah kamu lebih senang seperti ini? Daripada ide pertamamu menyembunyikan sepatu?” “Ya Pak, hari ini aku paham satu hal. Ketika memberi kita akan jauh lebih bahagia daripada saat mengambil.” Sekarang yang perlu kita tahu adalah: memberi ada beberapa macam. Memaafkan orang lain termasuk memberi, mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya termasuk memberi, mencari alasan untuk selalu bisa berhusnudhan pada siapa pun termasuk memberi, menjaga kehormatan orang lain dengan tidak menyebar aibnya juga termasuk memberi. Ini beberapa jenis “memberi”. Supaya yang namanya “memberi” tidak dimonopoli oleh orang kaya yang banyak harta saja. Oleh: Saief Alemdar Editor: Pirman Kunjungi situs

Kisah mualaf amerika

“Aku Hanya Hafal 7 Ayat, Maka Aku Lantas Menyampaikannya” Saad Saefullah / 11 jam lalu Hikmah & Renungan Selasa 26 Zulhijjah 1435 / 21 October 2014 19:45 Foto: Page Aja-ib wa Ghara-ib ad-Dun-ya Oleh: Fachriy Aboe Syazwiena INI seorang lelaki Amerika. Suatu ketika ia sholat di sebuah masjid. Setelah selesai, lelaki ini berdiri dan segera mengambil mikrofon. Dibacanya al-Fatihah dengan suara lirih melemah yang tidak dipahami kecuali oleh mereka yang memahami surat tsb. Lantas berlinanglah air matanya lalu segera berlalu ke luar. Imam masjid tersebut mengikutinya dan menanyai alasan terhadap sikap yang dilakukannya tadi. Lelaki Amerika itu menjawab: “Aku baru dua hari masuk Islam. Kubaca sebuah kitab terjemahan tentang Islam. Kudapati hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam “sampaikan dariku walaupun satu ayat.” Dan aku hanya hafal 7 ayat. Maka aku lantas menyampaikannya.” [] Redaktur: Saad Saefullah Kunjungi situs

Senin, 20 Oktober 2014

Pekerjaan kecil yg luar biasa

  Cerita Motivasi Font Size    Favorit  Spirit Dari Pekerjaan Kecil Seorang lelaki tua sepanjang hari menyusuri rel kereta, tangannya selalu membawa sebuah kunci memeriksa satu persatu mur penyangga rel jika ditemukan mur yang kendor / mau lepas, dengan cekatan baut itu kembali dirapatkan sehingga tertanam dengan sempurna seperti sedia kala tidak pernah terlewatkan satu murpun.   seorang anak muda yang baru dikenalnya mencoba menemaninya sudah berapa lama kau lakukan pekerjaan ini pak tua ?'sejak usia 20 tahun pertama kali aku bekerja sebagai tenaga honorer di perusahaan Kereta Api Negeri ini anak muda' sahut pak tua sambil tersenyum.   Hah selama itukah bapak melakukan pekerjaan yang sama terus menerus, bapak tidak bosan . . ???'tidak anak muda, aku sangat mencintai pekerjaan ini . . .sampai matipun aku akan tetap melakukan pekerjaan ini' disinilah hidupku !''pasti gaji bapak besar, sehingga bapak betah dengan pekerjaan ini' sang pemuda masih penasaran . .' gajiku hanya cukup untuk makan aku dan istriku di rumah' 'apakah bapak punya anak yang masih harus dibiayai hidupnya ?''anakku semua sudah menjadi orang sukses, sudah tidak memerlukan uangku, bahkan tidak jarang anakku yang memberi uang padaku . . .' sahut pak tua sambil tetap tersenyum.   'mestinya bapak tinggalkan pekerjaan ini, sudah waktunya beristirahat dirumah menikmati hari tua bersama istri' sang pemuda masih penasaran . . . 'bapak terlihat rapuh dan ringkih melakukan pekerjaan ini. . .'   lagi-lagi pak tua tersenyum 'anak muda, aku sangat mencintai pekerjaan ini, tidak mungkin aku meninggalkannya' . . . .'tapi apa yang kau cari pak tua ??? anak sudah menjadi orang sukses, istri setia menunggu di rumah, gaji juga tidak seberapa, lihatlah tubuhmu yang sudah renta !!!'   'anak muda . . . rupanya kau masih belum mengerti juga kenapa aku begitu mencintai pekerjaan ini . . bukan uang yang kucari anak muda' pak tua semakin tersenyum lebar . . .'lalu apa yang kau cari ?? potong sang pemuda dengan cepat .   'Spirit anak muda . . semangat . ..lihatlah, berapa nyawa yang terselamatkan karena pekerjaanku ini . .! bayangkan . . .sehari aja kutinggalkan pekerjaan ini, kemudian ada mur penyangga rell yang lepas . .itu bisa membahayakan perjalanan kereta api, ingatlah satu penumpang di kereta api ini pasti memiliki beberapa orang yang mencintainya , , ... bayangkan lagi jika seandainya kereta api mengalami kecelakaan dan seluruh penumpangnya meninggal, akan ada beberapa ribu orang yang meratapi kepergian orang-orang yang dicintainya . Spirit itulah yang selalu menemaniku bekerja selama ini, Ubah ukuran huruf:

RUQYAH SYAR'IYYAH



PENGENALAN QURANIC HEALING (PENGOBATAN/ PENYEMBUHAN QUR'ANI)

Apakah Penyembuhan Qur’ani (Quranic Healing) itu
Penyembuhan atau Pengobatan Qur`ani hakikatnya adalah sebentuk  do`a. Ia berupa kumpulan ayat-ayat Al Qur`an ataupun do`a do`a  serta selawat  yang diajarkan  syariat yang diharapkan menjadi upaya kesembuhan dari berbagai gangguan dan penyakit. Dalam berbagai hadits disebutkan bawa :
Do`a adalah senjata bagi orang beriman, sebagai tiang agama, serta cahaya bagi langit dan bumi “[1]
Do`a bermanfaat bagi apa yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Oleh sebab itu, hendaklah kalian selalu berdoa  “  [2]
Rajin berdo`a adalah obat yang paling mujarab.
Janganlah kalian lemah dalam berdoa, sebab seseorang tidak akan binasa bersama do`a “ [3]                     
Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya“ [4]                                    
Setiap penyakit ada obatnya, maka bila obat yang dikonsumsi cocok, niscaya ia akan sembuh dengan izin Allah “ [5]
Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya, diketahui (dimengerti) oleh orang yang mengetahuinya, dan yang tidak dimengerti oleh sebagian orang” [6]
Dan juga firman Allah :
Dan kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman "( Al isra :82)
Mengapa Banyak Orang Yang Tidak Yakin dengan Metode Terapi Al-Quran?
Banyaknya orang yang tidak yakin dengan pengobatan Al Qur’an (Quranic Healing) adalah karena belum adanya landasan dan fakta ilmiyah tentang hal ilmu pengobatan dengan Al Qur’an. Misalnya, mungkin muncul pertanyaan : Ketika pasien mendengarkan Al Qur’an, apa yang terjadi dalam tubuh pasien tersebut secara detail yang bisa menghantarkannya pada kesembuhan? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, kita harus menjawab terlebih dahulu pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan pengobatan atau Terapi Al Qur’an (Quranic healing Technique)?
Quranic Healing Technique (Tehnik Penyembuhan Qur’ani) adalah Ilmu dan Seni Penyembuhan, Pembentengan dan Perlawanan dari  Penyakit Fisik, Psikis, Gangguan Jin, Serangan Sihir dan Segala Mara Bahaya dengan Mendayagunakan Kekuatan Doa dari Al-Qur’an dan Sunnah (energi Ruqyah) yang Dikembangkan dari Tekhnik yang Sudah Dicontohkan Rasulullah Sholallahu 'alaihi Wassalam.

Bentuk Pengobatan atau Terapi Al Qur’an (Quranic Healing Technique) adalah membacakan ayat-ayat Al Qur’an dan doa-doa yang ma’tsur (diajarkan oleh Rasulullah saw) kepada diri sendiri atau orang lain/ pasien dengan Metode Sentuhan (Healing Touch), Metode Usapan / Sapuan, Metode Tepukan/Ketukan (Tapping), Metode Pijatan, Metode Hembusan Nafas/ Tiupan . Hal itu diulangi beberapa kali sampai terjadi proses penyembuhan (Insya Allah). Jadi, hal yang mempengaruhi diri sendiri maupun pasien adalah membaca Al Qur’an. Pembacaan Al Qur’an terdiri dari tiga hal, pertama suara bacaan Al Qur’an yang keluar melalui terapis yang membacakannya atau si pasien langsung yang membacanya atau secara tidak langsung yaitu menggunakan rekaman suara yang didengarkan melalui peralatan modern (Audio Visual).  
Pengobatan Qur`ani menjembatani jarak antara TEOLOGI-SAINS-METAFISIKA
Konsep-konsep keagamaan & filsafat hanyalah barometer yang membimbing kita, tidak peduli dimanapun kita dilahirkan TUHAN telah menyediakan kita dengan barometer-barometer tersebut. Semua agama mengatakan hal yang sama bahwa TERDAPAT SESUATU “DI LUAR ” PENGETAHUAN MANUSIA.
Sains – telah membuktikan bahwa Ketakutan, kecemasan, Kekuatiran dan Depresi adalah penyebab munculnya penyakit. Kesalahan serius dalam pikiran bisa menyeret kepada penyakit.
Ayat-ayat Alqur`an yang digunakan dalam pengobatan adalah unsur unsur Metafisika yang akan secara langsung terhubung dengan pusat otak, karena yang memproses fungsi-fungsi non verbal dan emosional adalah bagian otak. Ayat-ayat itu dapat melakukan penyembuhan emosional dan entah bagaimana bahkan meningkatkan kesadaran spritual. Ayat-ayat penyembuh Alquran memiliki suatu keistimewaan yang tidak ditemukan dalam obat-obat kimia, yang hanya diciptakan oleh Allah swt, bukan dibuat di laboratorium. Dalam proses penyembuhan Ayat-ayat tersebut akan membangkitkan energi spiritual yang mampu menyembuhkan rasa sakit, kesedihan dan kegagalan.
Sayangnya ketika kita membicarakan pengobatan qur’ani (Quranic Healing) maka masih banyak orang yang membayangkan pengobatan secara supranatural dengan kekuatan hipnotis dengan efek placebo yang sudah keluar dari kaedah agama ( musyrik ). Kesembuhan dapat terjadi melalui banyak cara- Sebagian baru saja kita pahami (sudah teruji dan diteliti secara ilmiah) – Lainnya baru akan kita pahami dan Sisanya tetap belum terungkap.
Kesembuhan yang belum terungkap adalah rahmat Allah swt. yang misterius, tidak bisa dipecahkan dengan “bagaimana” atau “mengapa” tapi untuk direngkuh dan disyukuri kewujudannya.



Apa tujuan dan manfaat Pengobatan Qur`ani ?
  1. Membantu memberikan jalan keluar yang Islami kepada orang-orang yang sedang mengalami permasalahan hidup, baik berupa penyakit Alamiah maupun penyakit akibat Sihir agar terhindar dan terlepas dari tipu daya syaitan ( Talbis syaiton ) berupa khurafat dan bid`ah dhalalah.
  2. Mengajak orang-orang yang belum mengetahui jalan syariat diantara saudara-saudara kita agar menyelesaikan masalahnya secara cerdas dengan kembali kepada Al-Qur`an yang dapat melindungi seseorang dari hal-hal negatif yang mengancam.
  3. Menyelesaikan masalah dengan tidak menimbulkan masalah baru berupa Fitnah yang menimpa hati berupa Fitnah syahwat dan subhat, Fitnah kesalahan dan kesesatan, Fitnah maksiat dan Bid`ah, Fitnah kezoliman dan kebodohan yang mengakibatkan rusaknya Ilmu, pandangan, pengetahuan dan Keyakinan kepada Allah swt.
Mengapa harus Pengobatan Qur`ani ?
Imam Ibnul Qayyim al Jauzi, semoga Allah merahmatinya mengatakan,” Al Qur`an adalah obat penyembuh yang paling sempurna bagi semua penyakit jiwa dan raga, serta penyakit dunia dan akhirat. Tapi tidak setiap orang layak mendapat taufik dari Allah untuk melakukan pengobatan dengan Al Qur`an ! namun jika orang yang sakit mengobati penyakitnya dengan Al Qur`an dengan penuh keimanan dan kesungguhan hati, penyerahan total kepada Allah, keyakinan yang penuh menyeluruh,serta memenuhi semua persyaratan yang lainnya, niscaya tidak pernah ada penyakit yang mampu mengalahkannya”,…………demikian pendapat Ulama besar tersebut tentang manfaat ayat-ayat AlQur`an.
Kita telah membuang begitu banyak harta kita untuk menyembuhkan berbagai penyakit phisik dan jiwa kita ke  berbagai macam rumah sakit dan klinik di dalam maupun di luar negri. Tapi sedikit  diantara kita berpikir untuk melakukan usaha lain selain usaha medis itu yang boleh jadi  justru merupakan sarana penyembuh yang paling hakiki yang hanya membutuhkan sedikit waktu dan tenaga.
Bagaimana bisa Al Qur`an menjadi penyembuh terhadap tubuh manusia ?
Dalilnya adalah seperti yang dijelaskan oleh  firman Allah dalam Al Qur`an surat Al Isra`: 82 yang berbunyi:
Dan kami turunkan dari Al Qur`an suatu yang menjadi Penawar dan Rahmat bagi orang-orang yang beriman…“
Kata Min dalam ayat Al Qur`an tersebut merupakan penjelasan tentang jenis sehingga ia berarti bahwa Al Qur`an itu seluruhnya merupakan obat penyembuh.
Jadi Al Qur`an adalah Obat, bisa sebagai penyembuh. Salah satu buktinya adalah sebuah riwayat dari  Imam Bukhori bahwa salah seorang sahabat Nabi saw bernama Abu said Al Qudri membacakan surat Al Fatihah ( Ummul Qur`an) kepada seseorang yang digigit ular dan ternyata pulih kesehatannya.
Penjelasan :
Perhatikan, Al Fatihah terdiri dari 7 ayat. Bukankah seperti yang kita kenal secara empiris bahwa angka 7 banyak mewakili hal-hal yang kita kenal sehari-hari, sebagai contoh : 7 keajaiban dunia, 7 warna pelangi , 7 lapis langit, 7 lapis kulit bumi, 7 hari, 7 tangga nada , ph 7 dan sebagainya. Jadi dengan membaca 7 ayat Al Fatihah sama dengan mengeluarkan 7 nada “SUARA“   ayat-ayat suci Allah berupa “ GELOMBANG “ yang mengandung ayat-ayat suci yang menghasilkan sesuatu “ ENERGI “ penyembuhan dari ayat-ayat suci   yang diperlukan tubuh  dalam keadaan tidak setimbang.
Skema :  SUARA (AlQur`an) -> GELOMBANG ( Ilahiyah) -> ENERGI (Penyembuhan).

Disini terjadi terapi bioelektrik + bioheat, yang bisa dipancarkan melalui tangan ( jari-jari / telapak tangan ), atau berupa vocal-suara atau dengan pikiran ( gelombang otak ). Gelombang energi tersebut akan menembus ruang dan waktu menuju sasaran jauh atau dekat. Gelombang-gelombang tersebut menembus tubuh dan menyebabkan normalisasi (kondisi setimbang) kimia di dalam tubuh ( Ph =7), sehingga tubuh menjadi sehat kembali. Suatu kesetimbangan “ kimiawi “ secara proses faal anatomi dan kejiwaan.

Apa  Pengaruh Al-Qur`an terhadap organ tubuh ? Terus apa bisa diukur?
Secara medis telah dinyatakan bahwa tegang dan cemas bisa mengarah kepada pengurangan ( defisiensi ) kekebalan tubuh manusia  terhadap  penyakit. Semakin tidak stabil ( tidak setimbang ) kondisi kejiwaan dan kegelisahan seseorang, maka semakin terbuka peluang / rentan orang tersebut  terserang penyakit. Pengaruh Al-Qur`an adalah mengembalikan ketidaksetimbangan tersebut hingga mengarah kepada peningkatan system  kekebalan dan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Tubuh menjadi sehat dan  kuat terhadap serangan penyakit.
Dr. Ahmed El Kadi di  Missouri, USA melakukan riset terhadap pengaruh AlQur`an terhadap tubuh manusia. Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap 3 kelompok manusia:
  1. Muslim yang bisa berbahasa Arab.
  2. Muslim yang tidak bisa berbahasa Arab
  3. Non-Muslim yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pengaruh ini diukur dan dicatat dengan menggunakan seperangkat peralatan elektronik perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan syaraf yang ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical Data Exuizin) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ. Boston dan Perusahaan Dafikon di Boston.
Perangkat ini mengevaluasi respon-respon perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan melalui salah satu dari dua hal:
  1. Perubahan gerak nafas secara langsung melalui komputer,  dan
  2. Pengawasan melalui alat evaluasi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh.
Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur’an dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris.Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur’an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara spontanitas. Ini terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. Dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, volume darah mengalir pada kulit, dan suhu badan. Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya.
Jadi dari riset yang dilakukan oleh Dr. Ahmed El Kadi ternyata diketahui pengaruh Al Qur`an bisa diukur dan bisa  menurunkan ketegangan syaraf yang akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, stamina tubuh membaik dan akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya.





Terus, Sampai dimana jangkauan Pengobatan Qur`ani ini ?
Jawabannya :Sangat luas. Selain untuk penyembuhan berbagai penyakit Medis dan Non medis ,juga bertujuan untuk menolak bala sebelum terjadi dan melindungi orang-orang dari bahaya yang mengancam.



Kemudian, sejauh mana tingkat kerberhasilannya ?
Jawaban : Relatif, tergantung pada tingkat keyakinan si pelaku, baik si sakit atau si penyembuh selama proses penyembuhan itu. Jika si sakit tidak layak menerima penyembuhan dan si Penyembuh tidak mampu memberikan pengaruh apa-apa maka kesembuhan tidak akan terjadi.
Kesembuhan hanya akan terjadi bila :
  1.  Ada kesesuaian obat dengan penyakit.
  2.  Kesungguhan orang yang mengobati dan orang yang diobati bisa menerimanya.
Penyakit dan kasus apa saja yang sudah berhasil disembuhkan ?
Berdasarkan pengalaman yang ditemui, Terapist banyak menangani kasus-kasus penyakit pasien yang sudah hopeless tidak bisa diobati lagi oleh Paramedis dan sudah banyak membuang begitu banyak harta, tenaga dan waktu untuk menyembuhkan  penyakitnya  ke  berbagai macam rumah sakit dan klinik di dalam maupun di luar negri.
Penyakit / keluhan yang berhasil diobati berdasarkan pengakuan dari para penderita ,misalnya;
  1. Infeksi saluran kencing, keluhan sering buang air kecil setiap malam,sampai 20 x dalam semalam.
  2. Gejala stroke, keluhantangan sakit, badan lumpuh sebelah.
  3. Sering muntah-muntah, padahal sudah berobat ke RS.
  4. Sakit jantung, Jalan enggak kuat, nafas pendek, kaki bengkak-bengkak.
  5. Vertigo yang tidak kunjung sembuh walau sudah berobat ke dokter spesialis.
  6. Sesak nafas dan badan pegel yang tidak kunjung sembuh.
  7. Tidak bisa menstruasi lagi  padahal umur masih muda belia.
  8. Sakit gigi terus, padahal sudah ke dokter gigi.
  9. Sering sakit-sakitan tanpa sebab, padahal sudah ke dokter.
  10. Luka  operasi yang tidak sembuh-sembuh.
  11. Termasuk penyakit-penyakit yang secara uji klinis medis tidak bisa dijelaskan.
  12. Dan lain-lain.
Apakah Pengobatan Qur`ani hanya terbatas pada kelompok Muslim saja?
Jawab : Penyembuhan ini tidak terbatas pada satu kelompok tertentu ( Muslim) saja,tapi untuk segenap manusia yang memerlukan manfaatnya. Hal ini sudah dibuktikan dengan hasil penelitian dari Dr. Ahmed El Kadi terhadap kelompok responden Muslim dan Non-Muslim. Juga  sesuai dengan firman Allah dalam AlQur`an surat Yunus : 57
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit  ( yang berada) dalam dada… “